Pep Guardiola Bicara Soal Instingnya

[You must be registered and logged in to see this image.]
Barcelona - Sebagai pelatih, Josep Guardiola pernah memberikan enam gelar dalam setahun bagi Barcelona. Kesuksesan tersebut tak lepas karena insting tajam yang dimilikinya.

Dalam rentetan enam gelar itu, terdapat satu gelar La Liga dan Liga Champions di dalamnya. Ditambah gelar La Liga musim lalu, pria yang akrab disapa Pep ini sudah menyumbang tujuh gelar hanya dalam dua musim masa kepelatihannya.

Pep dianggap sosok yang pas untuk menggantikan Frank Rijkaard pada tahun 2008. Alasannya, pria 39 tahun ini dinilai tahu mengenai seluk-beluk dan tradisi Barcelona. Maka, mulailah ia membangun tim dengan menjual Ronaldinho dan Deco. Pemain-pemain muda dari akademi La Masia diorbitkan dan kemampuan Lionel Messi dimaksimalkan.

Dan jadilah Barca di tahun 2009 raja Spanyol dan Eropa. Permainan menyerang mereka dipuji yang kemudian diikuti ekspektasi untuk selalu menampilkannya di setiap laga. Tantangan yang ibawa Pep dan klubnya sampai musim ini.

"Saya melakukan apa yang saya rasakan. Saya bekerja lebih berdasarkan insting, ketimbang berpikir logis. Contohnya, ketika melakukan pergantian pemain saat pertandingan," bebernya seperti dilansir ESPN Star.

"Tak ada sihir di dalam melatih. Bagaimana tim bermain, seperti catur, adalah yang paling penting bagi seorang pelatih. Hal lainnya belakangan."

"Setelah beberapa kali menelan kekalahan, saya kini merasa lebih puas ketika kami meraih kemenangan. Jika tim kalah, itu karena saya kurang tepat menyampaikan ide saya," tukasnya.

Pep kemudian mengakui bahwa di timnya ada beberapa ego, namun hal itu masih bisa diredam. Ia juga berpendapat bahwa Messi telah berkembang sebagai seorang pemain, yang mana dirinya kini lebih pintar membawa beban sebagai salah satu pemain terbaik dunia.

"Di tim ini, meski ada beberapa ego, dia (Messi) berhasil menangani beban sebagai pemain terbaik dunia dengan baik."

detiksport