Demi Liga Champions, Schwarzer Siap Pergi

[You must be registered and logged in to see this image.] Sydney - Mark Schwarzer membuka kesempatan bagi tim-tim yang berlaga di Liga Champions untuk merekrutnya. Bila ada tawaran yang datang, maka dia siap untuk segera meninggalkan Fulham.

Schwarzer berkarir di Eropa sejak tahun 1994 dengan memperkuat Dynamo Dresden. Kiper asal Australia itu terus merumput di klub-klub Eropa hingga saat ini. Tercatat ia pernah menjaga gawang Kaiserslautern, Bradford City, Middleseborough, dan Fulham.

Ada satu mimpi yang belum pernah dia gapai selama bekerja di Benua Biru yakni berlaga di Liga Champions.

"Ini mungkin menjadi periode terberat dalam karir saya. Ini merupakan satu-satunya kejadian di sepanjang karir saya di mana saya harus berusaha untuk menghadapi masalah ini," ujar Schwarzer dikutip dari AFP.

"Di sini (Fulham) saya tidak punya waktu lagi. Jika Anda masih berusia 30 tahun, Anda bisa tetap melaju dan mengatakan: cukup adil, saya paham. Tapi sekarang saya sudah hampir 38 tahun dan masih ingin memenuhi ambisi. Kesempatan untuk ke Liga Champions cukup tipis."

Schwarzer sendiri mengaku dirinya masih senang bermukim di Craven Cottage. Namun mengatakan bila dia menolak tawaran dari klub yang tampil di Liga Champions merupakan sesuatu yang gila. Kiper kelahiran 6 Oktober 1972 itu pun menyatakan bahwa dirinya siap dipinang di bursa transfer musim dingin.

"Di antara saat ini hingga Januari mendatang, segalanya bisa terjadi. Apa yang terjadi terjadilah. Bila ada kesemaptan di bulan Januari, saya akan menjajakinya," lugas kiper yang pernah mengantarkan Middlesborough dan Fulham menjadi finalis Piala UEFA/Liga Europa itu.

Di musim panas tahun ini Schwarzer ramai dibicarakan bakal direkrut Arsenal, salah satu wakil Inggris di Liga Champions. Namun pada akhirnya hal itu hanya sebatas rumor belaka.

"Ya memang tawaran-tawaran seperti itu membuat saya sangat tersanjung. Namun kadang kita harus tetap bersikap tenang dan menjalani hidup dengan normal," ujar Schwarzer.

"Kita harus tetap berpikir jernih dan bekerja sekeras mungkin. Hal tersebut bisa mempengaruhi hidup Anda dan untuk saya, saya dinilai lewat penampilan di setiap pekan."

"Bila performa saya drop, maka tak ada klub yang tertarik pada saya. Yang menjadi dasar dari semuanya adalah saya selalu tampil baik di mana pun saya bermain," pungkas dia.
Sumber : detiksport.com