Pemerintah Masih Persoalkan Kenaikan Tiket
Page 1 of 1
Pemerintah Masih Persoalkan Kenaikan Tiket
Jakarta - Walaupun tiket sudah mulai dijual hari ini, pemerintah masih mempersoalkan kenaikan harga tiket final Piala AFF di Jakarta, khususnya untuk yang kelas paling murah.
Hal itu diungkapkan Menpora Andi Mallarangeng saat ditemui wartawan sebelum mengikuti rapat kabinet di kantor Presiden, Jakarta, Kamis (23/12/2010). Ia mengaku sudah berbicara via telepon dengan ketua umum PSSI, Nurdin Halid.
"Saya minta supaya dipikirkan kembali, supaya (tiket Kategori III) tidak perlu naik, tetap Rp 50 ribu. Katanya' kan yang tiket paling murah itu ada 23 ribu (yang benar 30 ribu—red). Nah, sebenarnya itu kan tidak terlalu memberatkan.
"Kalau yang VIP naik itu biarkan, memang terjangkau. Artinya penonton Indonesia kan macam-macam, ada yang mampu bayar lebih, biarlah membayar. Tapi yang tidak mampu, biarlah menikmati sehingga lapisan masyarakat dari presiden sampai pedagang kaki lima, petani, nelayan, semua bisa nonton di stadion. Jadi saya harapkan, (PSSI) memikirkan kembali."
Saat diingatkan bahwa hari ini tiket mulai dijual, Andi mengatakan dirinya menyampaikan aspirasi masyarakat. Pertimbangan lain, PSSI sudah dapat puluhan miliar dari penjualan tiket dan bisa melakukan "subsidi silang" dari tiket yang mahal (VIP) untuk kelas ekonomi.
Saat ditanya apa reaksi Ketua Umum PSSI Nurdin Halid soal tersebut, Andi menjawab, "Dia bilang sudah diputuskan dan tidak mungkin. Tapi saya minta untuk dipikirkan lagi."
Kemarin malam Nurdin mengatakan bahwa kenaikan harga tiket untuk babak-babak akhir adalah sesuatu yang normal di turnamen manapun. Contohnya tidak jauh-jauh, yaitu saat Indonesia menghajat Piala Asia 2007. Nurdin bahkan menganggap tuntunan supaya tiket diturunkan lagi telah dipolitisasi.
Detiksport
Hal itu diungkapkan Menpora Andi Mallarangeng saat ditemui wartawan sebelum mengikuti rapat kabinet di kantor Presiden, Jakarta, Kamis (23/12/2010). Ia mengaku sudah berbicara via telepon dengan ketua umum PSSI, Nurdin Halid.
"Saya minta supaya dipikirkan kembali, supaya (tiket Kategori III) tidak perlu naik, tetap Rp 50 ribu. Katanya' kan yang tiket paling murah itu ada 23 ribu (yang benar 30 ribu—red). Nah, sebenarnya itu kan tidak terlalu memberatkan.
"Kalau yang VIP naik itu biarkan, memang terjangkau. Artinya penonton Indonesia kan macam-macam, ada yang mampu bayar lebih, biarlah membayar. Tapi yang tidak mampu, biarlah menikmati sehingga lapisan masyarakat dari presiden sampai pedagang kaki lima, petani, nelayan, semua bisa nonton di stadion. Jadi saya harapkan, (PSSI) memikirkan kembali."
Saat diingatkan bahwa hari ini tiket mulai dijual, Andi mengatakan dirinya menyampaikan aspirasi masyarakat. Pertimbangan lain, PSSI sudah dapat puluhan miliar dari penjualan tiket dan bisa melakukan "subsidi silang" dari tiket yang mahal (VIP) untuk kelas ekonomi.
Saat ditanya apa reaksi Ketua Umum PSSI Nurdin Halid soal tersebut, Andi menjawab, "Dia bilang sudah diputuskan dan tidak mungkin. Tapi saya minta untuk dipikirkan lagi."
Kemarin malam Nurdin mengatakan bahwa kenaikan harga tiket untuk babak-babak akhir adalah sesuatu yang normal di turnamen manapun. Contohnya tidak jauh-jauh, yaitu saat Indonesia menghajat Piala Asia 2007. Nurdin bahkan menganggap tuntunan supaya tiket diturunkan lagi telah dipolitisasi.
Detiksport
Similar topics
» 'Kenaikan Harga Tiket Final Memalukan!'
» Hujan, Pengantre Tiket Banyak yang Bertahan
» Tiket Ditambah, Harga Naik
» Tiket Online Ina vs Uru Resmi Dibuka Senin
» Madrid Pede Bisa Kunci Tiket di Leg II
» Hujan, Pengantre Tiket Banyak yang Bertahan
» Tiket Ditambah, Harga Naik
» Tiket Online Ina vs Uru Resmi Dibuka Senin
» Madrid Pede Bisa Kunci Tiket di Leg II
Page 1 of 1
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum
|
|